tulisan jalan

A S S A L A M U ' A L A I K U M. Pada blog ini akan dijelaskan mengenai F A R M A K O G N O S I. Semoga bermanfaat..

Senin, 20 Februari 2017

Pengertian Farmakognosi


Image result for farmakognosi
Famakognosi berasal dari bahasa Yunani, yaitu:
         Farmakon yang artinya Obat
         Gnosis yang artinya Ilmu atau Pengetahuan
Sehingga dapat diartikan bahwa Farmakognosi adalah pengetahuan tentang bahan alam, terutama dari tumbuh-tumbuhan, hewan, dan mineral

Farmakognosi merupakan salah satu ilmu yang mempelajari tentang bagian-bagian tanaman atau hewan yang dapat digunakan sebagai obat alami yang telah melewati berbagai macam uji seperti uji farmakodinamik, uji toksikologi dan uji biofarmasetika.

Farmakognosi adalah sebagai bagian biofarmasi, biokimia dan kimia sintesa, sehingga ruang lingkupnya menjadi luas seperti yang diuraikan dalam definisi Fluckiger. Sedangkan di Indonesia saat ini untuk praktikum Farmakognosi hanya meliputi segi pengamatan makroskopis, mikroskopis dan organoleptis yang seharusnya juga mencakup indentifikasi, isolasi dan pemurnian setiap zat yang terkandung dalam simplisia dan bila perlu penyelidikan dilanjutkan ke arah sintesa. Sebagai contoh Chloramphenicol dapat dibuat secara sintesa total, yang sebelumnya hanya dapat diperoleh dari biakkan cendawan Streptomyces venezuela.

Ejaan Latin


Ø  Imperatae Rhizoma
Ø  Curcumae Rhizoma
Ø  Catharanthi Radix
Ø  Glycyrrhyzae Radix
Ø  Ipecacuanhae Radix
Ø  Chinchonae Cortex
Ø  Tinosporae Caulis
Ø  Apii graveolentis Folium
Ø  Belladonnae herba
Ø  Ephedrae equisetinae Herba
Ø  Orthosiphonis Folium
Ø  Sericocalycis Folium
Ø  Woodfordiae Flos
Ø  Messuae Flos
Ø  Morindae citrifoliae Fructus
Ø  Foeniculi Fructus
Ø  Curcumae heyneanae Rhizoma

Tata Nama Latin Tanaman dan Tata Nama Simplisia


Tata Nama Latin Tanaman
Nama latin tanaman terdiri dari 2 kata :
Ø  Kata pertama  menunjukan genus
Ø  Kata kedua menunjukan spesies
Contoh :
Oryza sativa L,
                Oryza adalah genusnya,
                sativa adalah spesiesnya
                L : Linnaeus. Nama ahli botani
Nama latin tanaman tidak boleh lebih dari 2 kata, jika lebih 2 dari 3 kata tersebut harus digabungkan dengan tanda (-).
Contoh :  Hibiscus rosa–sinensis

Homonim adalah kadang-kadang penggunan 1 nama latin terhadap 2 tanaman yang berbeda, kekeliruan menggunakan nama latin karena persamaan yang juga cocok dengan uraian morfologis kedua tanaman tersebut.

Tata Nama Simplisia
Ketentuan umum Farmakope Indonesia disebutkan
nama simplisia nabati
                ditulis dengan menyebutkan nama genus atau spesies nama tananman, diikuti nama bagian tanaman yang digunakan.
Contoh :
                Genus + nama bagian tanaman → Chinchonae Cortex
                Spesies + nama bagian tanaman → Belladonnae Herba
                Genus + Spesies + nama bagian tanaman →  Curcumae aeruginosae Rhizoma

Beberapa Definisi


Ø  ALKALOIDA
Suatu basa organik yang mengandung unsur nitrogen (N) pada umumnya berasal dari tanaman, yang mempunyai efek fisiologis kuat/ keras terhadap manusia.

Ø  EKSUDAT TANAMAN
Isi sel yang secara spontan keluar dari tanaman atau isi sel dengan cara tertentu dikeluarkan dari selnya, atau zat-zat nabati lainnya yang dengan cara tertentu dipisahkan dari tanamannya dan belum berupa zat kimia murni (Opium, Papanium, etc.)

Ø  ENZIM
Suatu biokatalisator yaitu senyawa atau zat yang berfungsi mempercepat reaksi biokimia/ metabolisme dalam tubuh organisme.

Ø  FITOFARMAKA
Sediaan obat bahan alam yang telah dibuktikan keamanan dan khasiatnya secara ilmiah dengan uji praklinik dan uji klinik, bahan baku dan produk jadinya telah distandarisasi

Ø  GLIKOSIDA
Suatu zat yang oleh enzim tertentu akan terurai menjadi satu macam gula serta satu atau lebih zat bukan gula. Contohnya: Digitalis Folium Purpurea mengandung glukosida A yang dengan enzim digipurpidase digitoksin berubah menjadi digitoksigenin+3 digitoksin+glukosa

Ø  HORMON
Suatu zat yang dikeluarkan oleh kelenjar endokrin yang mempengaruhi faal tubuh dan mempengaruhi besar bentuk tubuh. Contoh: Thyroidum

Ø  OBAT HERBAL TERSTANDAR
Sediaan  obat bahan alam yang telah dibuktikan keamanan dan khasiat secara ilmiah dengan uji praklinik dan bahan bakunya telah distandarisasi

Ø  VITAMIN
Suatu zat yang dalam tumbuhan jumlah sedikit sekali diperlukan oleh tubuh manusia untuk membentuk metabolisme tubuh. Tubuh manusia sendiri tidak dapat memproduksi vitamin. (Oleum lecoris mengandung vit A dan D)

Ø  OBAT TRADISIONAL
Bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan galenik atau campuran dari bahan-bahan tsb, secara tradisional telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman

Ø  SIMPLISIA
Bahan alamiah yang digunakan sebagai obat yang belum mengalami pengolahan apapun juga. Kecuali dinyatakan lain, berupa bahan yang telah dikeringkan. (Zingiberis Rhizoma, Abri Folium, etc.)

Ø  SIMPLISIA HEWANI
Simplisia yang berupa hewan utuh, bagian hewan atau zat-zat yang berguna yang dihasilkan oleh hewan dan belum berupa zat kimia murni. (Adeps Lanae, Mel Depuratum, etc.)

Ø  SIMPLISIA NABATI
Simplisia berupa tanaman utuh, bagian tanaman atau eksudat tanaman (Rhizoma, herba, damar, etc.)


Budidaya Tanaman Obat dan Pembuatan Simplisia


Yang Perlu Diperhatikan Pada Simplisia
1. Pengelolaan Tanah
Pengolahan tanah bertujuan :
a.   Menyiapkan tempat tumbuh yang serasi bagi pertumbuhan tanaman.
b.   Kesuburan fisik berhubungan dengan struktur tanah yang menggambarkan susunan butiran tanah, udara, dan air, sehingga menjamin akar dalam mengambil zat yang diperlukan.
c.    Kesuburan kimiawi berhubungan dengan kemampuan tanah menyediakan kebutuhan nutrisi tanaman.
Beberapa hal yang diperhatikan dalam pengolahan tanah bagi tanaman obat :
a.   Bagi tanaman obat yang dipungut hasilnya dalam bentuk umbi (tuber) umumnya dikehendaki pengolahan tanah cukup dalam (24 - 40 cm), dan struktur gembur
b.   Pembuatan teras-teras apabila tanah terlalu miring agar erosi dapat diperkecil.
c.    Pengolahan tanah intensif, diusahakan bebas gulma pada awal pertumbuhan.
d.   Pembuatan guludan sering dilengkapi dengan saluran drainase yang baik.
e.   Menghindari tercampurnya bahan induk yang belum melapuk.

2. Penanaman
Dalam penanam dikenal 2 cara yaitu
  1. Penanaman bahan tanaman (benih atau stek) secara langsung pada lahan dan disemaikan dahulu baru kemudian diadakan pemindahan tanaman ke lahan yang telah disediakan atau disiapkan.
  2. Persemaian diperlukan apabila benih terlalu kecil sehingga sulit untuk mengatur tanaman dan dapat memanfaatkan (menghemat) waktu musim tanam tiba (umumnya pada awal musim hujan), sehingga pada saat musim tiba tanaman telah mengawali tumbuh lebih dahulu.

3. Pemeliharaan Tanaman
Beberapa tindakan pemeliharaan pada tanaman obat adalah:
  1. Bibit yang mudah layu, perlu adanya penyesuaian waktu tanamnya sehingga tidak mendapat sinar.
  2. Penyiangan yang intensif guna menekan populasi gulma disamping dapat mengurangi kesempatan tumbuh tanaman usaha juga dapat mengganggu kebersihan hasil pada saat panen.
  3. Penimbunan dan penggemburan dilakukan agar memperbaiki sifat tanah tempat tumbuh.
  4. Perbaikan saluran drainase untuk mencegah terjadinya genangan atau kelebihan air yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman.
  1. Pemberian mulsa untuk menjaga kelembapan tanah
  1. Pemangkasan bunga untuk mencegah fase vegetatif ke generatif yang memerlukan banyak energi
  1. Pemangkasan pucuk batang untuk menambah jumlah daun yang tumbuh serta menambah kandungan alkaloida dalamakar
  2. Pemupukan nitrogen dapat meningkatkan alkaloida dalam akar

4. Pemungutan Hasil (panen)
Penentuan saat panen suatu tanaman obat hendaknya selalu diingat akan kwantitas dan kwalitas simplisia.
Hal ini mengingat jumlah zat berkhasiat dalam tanaman tidak selalu konstan sepanjang tahun atau selama tanaman siklus hidupnya, tetapi selalu berubah dipengaruhi oleh perubahan lingkungan.
Umur tanaman juga umumnya merupakan faktor penting dalam akumulasi bahan yang diinginkan

Pemalsuan dan Penurunan Mutu Simplisia


1. Simplisia bermutu rendah
Ø  Tidak memenuhi persyaratan-persyaratan yang telah ditetapkan, khususnya persyaratan kadarnya.
Ø  Disebabkan oleh tanaman asal, cara panen dan pengeringan yang salah, disimpan terlalu lama, kena pengaruh kelembaban, panas atau penyulingan.
2. Simplisia rusak       
Ø  Tidak lagi memenuhi syarat, misalnya menjadi basah oleh air laut, tercampur minyak pelumas waktu diangkut dengan kapal dan lain sebagainya.
3. Simplisia bulukan
Ø  Kualitasnya turun karena rusak oleh bakteri, cendawan atau serangga.
4. Simplisia tercampur
Ø  Secara tidak sengaja terdapat bersama-sama bahan- bahan atau bagian tanaman lain, misalnya kuncup Cengkeh tercampur dengan tangkainya, daun Sena tercampur dengan tangkai daun.
5. Simplisia dipalsukan
Ø  Secara sengaja diganti, diolah atau ditambahi bahan lain yang tidak semestinya. Misalnya minyak zaitun diganti minyak biji kapas, tetapi dijual dengan nama minyak zaitun.

Rhizoma


Rhizoma adalah modifikasi batang tumbuhan yang tumbuhnya menjalar di bawah permukaan tanah dan dapat menghasilkan tunas dan akar baru dari ruas-ruasnya. Daftar rhizoma yang akan dibicarakan dalam bab ini antara lain :

1.      BOESENBERGIAE RHIZOMA (MMI)
2.      CALAMI RHIZOMA (MMI)
3.      CURCUMAE RHIZOMA (FI)
4.      CURCUMAE AERUGINOSAE RHIZOMA (MMI)
5.      CURCUMAE DOMESTICAE RHIZOMA (MMI)
6.      CURCUMAE HEYNEANAE RHIZOMA (MMI)
7.      CYPERI RHIZOMA (MMI)
8.      IMPERATAE RHIZOMA (MMI)
9.      KAEMPFERIAE RHIZOMA (MMI)
10.  LANGUATIS RHIZOMA (MMI)
11.  ZINGIBERIS RHIZOMA (MMI)
12.  ZINGIBERIS AROMATICAE RHIZOMA (MMI)
13.  ZINGIBERIS LITTORALIS RHIZOMA (MMI)
14.  ZINGEBERIS PURPUREI RHIZOMA (MMI)
15.  ZINGIBERIS ZERUMBETI RHIZOMA (MMI)


BOESENBERGIAE RHIZOMA (MMI)
Nama lain                          : Temu kunci
Nama tanaman asal           : Boesenbergia pandurata (Roxb) sehleaht
Keluarga                            : Zingiberaceae
Zat berkhasiat utama/isi    : Minyak atsiri, damar, pati
Penggunaan                       : Antidiare
Pemerian                           : Bau khas aromatik, rasa agak pahit menimbulkan rasa agak tebal
Bagian yang digunaka      : Kepingan-kepingan akar tinggal
Waktu panen                     : Dilakukan pada umur 1 tahun
Penyimpanan                     : Dalam wadah tertutup baik


CALAMI RHIZOMA (MMI)
Nama lain                          : Dringo, Jaringau, Calamus, Sweetflag
Nama tanaman asal           : Acorus calamus (L)
Keluarga                            : Araceae
Zat berkhasiat utama/isi    : Minyak atsiri mengandung egenol. asaron. asaril aldehid. Zat pahit
                                            akorin, zat penyamak, pati, akoretin, tannin. Kadar minyak atsiri tidak kurang dari 2,5 % v/b
Penggunan                        : Bahan pewangi, karminativa, insektisida,demam nifas
Pemerian                           : Bau khas aromatik, rasa pahit, agak pedas.
Bagian yang digunakan    : Akar tinggal
Waktu panen                     : Dikumpulkan pada waktu daun mulai kering, dibersihkan dari semua  bagian tanaman lain,tetapi tidak dikupas, biasanya diperoleh daritanaman berumur 1 tahun. Bila panenan dilakukan kurang dari 1 tahun hasilnya berkurang, dan bila lebih dari 1 tahun hasilnya masih dapat ditingkatkan.
Penyimpanan                     : Dalam wadah tertutup baik


CURCUMAE RHIZOMA ( FI )
Nama lain                          : Temu lawak, Koneng gede
Nama tanaman asal           : Curcuma xanthorrhiza (Roxb)
Keluarga                            : Zingiberaceae
Zat berkhasiat utama/isi    : Minyak atsiri yang mengandung felandren dan tumerol, zat warna  kurkumin, pati. Kadar minyak atsiri tidak kurang dari 8,2 % b/v
Penggunaan                       : Kolagoga, antispasmodika
Pemerian                           : Bau khas aromatik, rasa tajam dan pahit
Bagian yang digunakan    : Kepingan akar tinggal
Waktu panen                     : Panenan dilakukan apabila daun dan bagian diatas yang sudah            mengering. Untuk daerah yang musim kemaraunya jelas penanamannya  dilakukan pada musim kemarau berikutnya. Di daerah yang banyak dan merata curah hujannya dan tidak jelas musim  kemaraunya tanaman dapat dipanen pada umur 9 bulan atau lebih. Cara panen dilakukan dengan membongkar rimpang  menggunakan garpu
Penyimpanan                    : Dalam wadah tertutup baik

Syarat Temulawak kering untuk ekspor sebagai berikut:
Warna                        : Kuning jingga sampai coklat
Aroma                        : Khas wangi aromatik
Rasa                           : Pahit, agak pedas
Kelembaban               : Maksimum 12 %
Abu                            : 3 – 7 %
Pasir                           : 1 %
Kadar minyak atsiri   : minimal 5 %


CURCUMAE AERUGINOSAE RHIZOMA (MMI)
Nama lain                           : Temu hitam
Nama tanaman asal             : Curcuma aeruginosa (Roxb)
Keluarga                              : Zingiberaceae
Zat berkhasiat utama/isi      : Minyak atsiri, pati, damar, lemak
Persyaratan kadar                : Minyak atsiri tidak kurang dari 0,3 %
Penggunaan                         : Bagian dari jamu, antirematik, karminativa
Pemerian                             : Bau aromatik lemah, rasa sangat pahit, lama – lama menimbulkan rasa                                                  tebal
Bagian yang digunakan      : Kepingan – kepingan akar tinggal yang dikeringkan
Penyimpanan                       : Dalam wadah tertutup baik


CURCUMAE   HEYNEANAE RHIZOMA (MMI)
Nama lain                           : Rimpang temu giring
Nama tanaman asal             : Curcuma heyneana (Val)
Keluarga                              : Zingiberaceae
Zat berkhasiat utama/isi      : Minyak atsiri, tanin. kurkumin
Persyaratan kadar                : Minyak atsiri tidak kurang dari 1,5 %
Penggunaan                         : Antiseptika kulit
Pemerian                             : Bau khas, rasa pahit, agak pedas, lama – lama rasa tebal
Bagian yang digunakan      : Rimpang
Penyimpanan                       : Dalam wadah tertutup baik


CURCUMAE DOMESTICAE RHIZOMA (MMI)
Nama lain                           : Kunyit, kunir
Nama tanaman asal             : Curcuma domestica (Val)
Keluarga                              : Zingiberaceae
Zat berkhasiat utama/isi      : Minyak atsiri, zat warna kurkumin, pati, damar
Penggunaan                         : Karminativa, antidiare, kolagoga, skabisida
Pemerian                             : Bau khas aromatik, agak pedas, lama –lama menjadi tebal
Bagian yang digunakan      : Akar tinggal
Waktu panen                       : Dilakukan pada waktu berumur 1 tahun atau lebih dari waktu tanam
Penyimpanan                       : Dalam wadah tertutup baik


CYPERI RHIZOMA (MMI)
Nama lain                            : Rimpang teki, teki
Nama tanaman asal             : Cyperus rotundus L
Keluarga                              : Cyperaceae
Zat berkhasiat utama/isi      : Minyak atsiri, alkaloida, glikosida, flavonoida
Penggunaan                         : Diuretika, stomakika
Pemerian                             : Bau khas aromatik, rasa agak pedas kemudian pahit, menimbulkan rasa                                                 tebal di lidah
Bagian yang digunakan      : Rimpang
Waktu panen                       : Dapat diambil setiap saat , setelah umbi yang ditanam akan                                                                    mengeluarkan umbi baru dalam jangka waktu 3 minggu untuk                                                                kemudian  akan tumbuh menjadi + / – 146 umbi dalam jangka waktu 3,5                                                bulan
Penyimpanan                       : Dalam wadah tertutup baik


IMPERATAE   RHIZOMA (MMI)
Nama lain                           : Akar alang- alang
Nama tanaman asal             : Imperata cylindrica (Beauv)
Keluarga                              : Poaceae
Zat berkhasiat utama/isi      : Asam kersik, damar, logam alkali
Penggunaan                         : Diuretika, Antipiretika
Pemerian                             : Tidak berbau dan tidak berasa
Bagian yang digunakan      : Akar tinggal
Jenis- jenis                           : Dikenal 5 varietas:
– Varietas mayor ( Nees )
– Varietas latifolia ( Hook.f )
– Varietas africana ( Anders )
– Varietas europea (Anders)
– Varietas condensata
Penyimpanan                       : Dalam wadah tertutup baik


KAEMPFERIAE RHIZOMA (MMI)
Nama lain                           : Kencur
Nama tanaman asal             : Kaempferia galanga (L)
Keluarga                              : Zingiberaceae
Zat berkhasiat utama/isi      : Alkaloida, minyak atsiri yang mengandung sineol dan kamferin, mineral dan pati
Penggunaan                         : Ekspektoransia, diaforetika, karminativa, stimulansia, roboransia
Pemerian                             : Bau khas aromatik, rasa pedas, hangat, agak pahit, akhirnya menimbulkan rasa pedas
Bagian yang digunakan      : Akar tinggal
Waktu panen                       : Pada umur 1 tahun
Penyimpanan                       : Dalam wadah tertutup baik


LANGUATIS   RHIZOMA ( MMI)
Nama lain                           : Laos, Lengkuas, Galanga Rhizoma
Nama tanaman asal             : Alpina officinarum (Hance), Alpinia galanga(L), Languas galanga (L)
Keluarga                              : Zingiberaceae
Zat berkhasiat utama/isi      : Minyak atsiri yang mengandung; metilsinamat, sineol, kamfer dan galangol
Penggunaan                         : Bumbu, karminativa, antifungi
Pemerian                             : Bau aromatik, rasa pedas
Bagian yang digunakan      : Akar tinggal
Waktu panen                       : Pada umur 2,5 – 4 bulan, agar diperoleh rimpang muda yang belum banyak berserat. Cara panen dilakukan dengan mencabut tanaman, rimpang dipisahkan dari batang kemudian dicuci dan dikeringkan.
Penyimpanan                       : Dalam wadah tertutup baik    


ZINGIBERIS RHIZOMA (MMI)
Nama lain                           : Jahe
Nama tanaman asal             : Zingiber officinale (Roscoe)
Keluarga                              : Zingiberaceae
Zat berkhasiat utama/isi      : Pati, damar, oleo resin, gingerin, minyak atsiri yang mengandung zingeron, zingiberol, zingiberin, borneol, kamfer, sineol dan felandren
Penggunaan                         : Karminativa, stimulansia, diaforetika
Pemerian                             : Bau aromatik, rasa pedas
Bagian yang digunakan      : Akar tinggal yang sebagian kulitnya telah dikupas
Waktu panen                       : Panenan dapat dilakukan pada umur 9 – 12 bulan setelah tanam. Panenan pada umur 6 bulan dapat dilakukan untuk mendapatkan rimpang muda, kurang berserat, yang umumnya dipakai membuat manisan dan keperluan bumbu dapur. Panen pada umur 9 – 12 bulan dilakukan bila tanaman mulai mengering seluruhnya sampai sudah rebah rumpun-rumpunnya
Jenis – jenis                               :
Berdasarkan bentuk            :
1.      Jahe putih besar, rimpangnya lebih besar dan ruas rimpangnya lebih menggembung.
2.      Jahe putih kecil, ruasnya kecil agak rata sampai sedikit menggembung.
3.      Jahe merah, rimpangnya berwarna merah dan lebih kecil dari jahe putih kecil
Berdasarkan pengolahan     :
1.      Jahe segar yang direndam dalam air mendidih, kemudian dikeringkan cepat- cepat disebut Jahe hitam (Black ginger)
2.      Jahe segar yang dicuci secara hati – hati dikupas lapisan gabus dan dicuci berulang – ulang dan dikelantang, Jika dimaserasi dengan air kapur akan nampak putih karena lapisan kapurnya dan disebut Jahe putih (White ginger).
3.      Jahe segar atau yang dikeringkan tanpa pengolahan khusus dan dipakai untuk bumbu masak disebut Jahe hijau (Green ginger)
Penyimpanan                       : Dalam wadah tertutup baik


ZINGIBERIS AROMATICAE RHIZOMA (MMI)
Nama lain                           : Lempuyang wangi
Nama tanaman asal             : Zingiber aromatica (Val)
Keluarga                              : Zingiberaceae
Zat berkhasiat utama/isi      : Minyak atsiri yang mengandung zerumbon bumolen, limonen
Penggunaan                         : Karminativa, stomakika
Pemerian                             : Bau aromatik, rasa pahit
Bagian yang digunakan      : Akar tinggal
Penyimpanan                       : Dalam wadah tertutup baik


ZINGIBERIS LITTORALIS RHIZOMA (MMI)
Nama lain                           : Lempuyang pahit
Nama tanaman asal             : Zingiber littorale (Val)
Keluarga                              : Zingiberaceae
Zat berkhasiat utama/isi      : Minyak atsiri dengan komponen utama Seskuiterpenketon
Penggunaan                         : Stomakik
Pemerian                             : Bau aromatik khas, rasa pahit
Bagian yang digunakan      : Akar tinggal
Keterangan                          : Mempunyai ukuran rimpang yang paling kecil, hampir   menyerupai jahe. Rimpang muda dapat dimakan sebagai lalap
Penyimpanan                       : Dalam wadah tertutup baik


ZINGIBERIS PURPUREI RHIZOMA (MMI)
Nama lain                           : Cassumunar Rhizoma, Bengle
Nama tanaman asal             : Zingiber cassumunar (Roxb), disebut juga Zingiber purpureum (Roxb)
Keluarga                              : Zingiberaceae
Zat berkhasiat utama/isi      : Minyak atsiri mengandung sineol; Damar lunak yang pahit, albuminoid
Penggunaan                         : Karminativa, menghangatkan badan
Pemerian                             : Bau aromatik khas, rasa agak pahit dan agak pedas
Bagian yang digunakan      : Akar tinggal
Waktu panen                       : Setelah tanaman berumur 1 tahun
Penyimpanan                       : Dalam wadah tertutup baik


ZINGIBERIS   ZERUMBETI   RHIZOMA (MMI)
Nama lain                           : Lempuyang gajah
Nama tanaman asal             : Zingiber zerumbet (Sm)
Keluarga                              : Zingiberaceae
Zat berkhasiat utama/isi      : Minyak atsiri yang mengandung zerumbon, Sineol, pinen, kariofilen, kamfer
Penggunaan                         : Karminativa, stomakik
Pemerian                             : Bau aromatik, rasa pedas mirip mentol, agak pahit.
Bagian yang digunakan      : Akar tinggal
Penyimpanan                       : Dalam wadah tertutup baik