1. Pengertian Obat Tradisional ( Sumber : http://pengertiantanamanobat.blogspot.co.id/2012/10/pengertian-tanaman-obat-jenis-dan.html )
Pengertian Tanaman obat adalah Jenis-jenis tanaman yang memiliki fungsi
dan berkhasiat sebagai obat dan dipergunakan untuk penyembuhan ataupun maupun
mencegah berbagai penyakit, berkhasiat obat sendiri mempunyai arti mengandung
zat aktif yang bisa mengobati penyakit tertentu atau jika tidak memiliki
kandungan zat aktif tertentu tapi memiliki kandungan efek resultan / sinergi
dari berbagai zat yang mempunyai efek mengobati.
2. Macam macam Obat Tradisional ( sumber : http://redaksikesehatan.com/pengertian-obat-tradisional-dan-jenis-jenisnya/ )
a. Temulawak
Temulawak merupakan salah satu tanaman yang termasuk
keluarga jahe, banyak dimanfaatkan untuk membuat obat herbal. Temulawak
mengandung senyawa aktif yang sangat bagus untuk kesehatan. Temulawak juga
mengandung antioksidan yang dapat menjaga dan memelihara kesehatan tubuh.
b. Kunyit
Tanaman herbal lain yang dapat digunakan untuk membuat
ramuan tradisional yaitu kunyit. Kunyit banyak digunakan untuk membuat jamu,
kunyit mengandung banyak khasiat. Beberapa khasiat dari kunyit yaitu sebagai
antioksidan, anti inflamasi, anti mikroba, anti kanker, anti tumor dan masih
banyak lagi manfaat lainnya.
c.
Keji beling
Bagi Anda yang sudah terbiasa membuat obat herbal,
tentu Anda sudah tidak asing dengan tanaman herbal yang satu ini. Tanaman yang
satu ini mengandung banyak mineral, diantaranya yaitu kalsium, kalium, Natrium
dan unsur mineral lainnya. Tidak hanya mengandung mineral, tanaman ini juga
mengandung senyawa aktif lainnya. Tanaman herbal ini dapat dimanfaatkan untuk
mengobati beberapa penyakit, bahkan penyakit kronis. Antara lain yaitu penyakit
batu ginjal, disentri, lever, ambeien dan masih lain sebagainya.
d. Sambiloto
Sambiloto termasuk sebagai tanaman herbal yang dapat
dijumpai secara mudah di Indonesia. Daun sambiloto banyak diolah menjadi ramuan
tradisional untuk mengobati berbagai macam penyakit. Salah satu penyakit yang
dapat diobati menggunakan daun sambiloto yaitu penyakit kanker. Kandungan yang
dimiliki daun sambiloto dapat menekan adanya pertumbuhan sel kanker.
e.
Tempuyung
Tanaman lain yang merupakan bahan dasar untuk
pembuatan obat herbal yaitu tempuyung. Tanaman ini dapat dimanfaatkan untuk
mengobati penyakit ginjal atau masalah ginjal lainnya.
f.
Mahkota dewa
Mahkota dewa juga banyak dimanfaatkan untuk membuat
obat herbal. Kandungan yang ada di dalamnya antara lain yaitu lignan, alkaloid,
tanin, saponin dan flavonoid. Mahkota dewa memiliki khasiat yang cukup banyak,
antara lain yaitu dapat menghambat sel kanker dan mengobati diabetes. Selain
itu mahkota dewa juga dapat dimanfaatkan untuk mengobati penyakit asam urat dan
menurunkan kolesterol tinggi.
3. Sumber Obat Tradisional (Sumber : http://yahyo1991.blogspot.co.id/2015/06/jenis-dan-sumber-obat-tradisional_26.html )
A. Obat tradisional buatan sendiri
Obat tradisional jenis ini
merupakan akar dari pengembangan obat tradisional di Indonesia saat ini. Pada
zaman dahulu nenek moyang kita mempunyai kemampuan untuk menyediakan ramuan
obat tradisional yang digunakan untuk keperluan keluarga. Cara ini kemudian
terus dikembangkan oleh pemerintah dalam bentuk program TOGA (tanam obat
keluarga). Dengan adanya program TOGA diharapkan masyarakat mampu menyediakan
baik bahan maupun sediaan jamu yang dapat dimanfaatkan dalam upaya menunjang
kesehatan keluarga.
B. Obat tradisional berasal dari pembuat jamu
B. Obat tradisional berasal dari pembuat jamu
Membuat jamu merupakan salah
satu profesi yang jumlahnya masih cukup banyak. salah satu adalah pembuat
sekaligus panjual jamu gendong. Pembuat jamu gendong merupakan penyedia obat
tradisional berbentuk cairan, diantara produknya adalah kunir asam, sinom,
mengkudu, pahitan, beras kencur, cabe puyung dan gepyokan.
C. Obat tradisional buatan industri
C. Obat tradisional buatan industri
Berdasarkan peraturan
Departemen Kesehatan RI, industri obat tradisional dapat dikelompokan menjadi industri
kecil dan industri besar berdasarkan modal yang harus mereka miliki. Dengan
semakinmaraknya obat tradisional tampaknya industri farmasi mulai tertarik
untuk memproduksi obat tradisional. Akan tetapi, pada umumnya yang berbentuk
sediaan modern berupa ekstrak bahan alam atau fitolarmaka. Sedangkan industri
jamu lebih condong untuk memproduksi bentuk jamu yang sederhana meskipun
akhir-akhir ini cukup banyak industri besar yang memproduksi jamu dalam bentuk
sediaanmodern (tablet, kapsul, sirup, dan lain-lain) dan bahkan fitofarmaka.
4.
Faktor
faktor yang mempengaruhi kualitas Obat Tradisional
Pada
proses pembuatan obat tradisional, simplisia atau pun ekstrak yang digunakan
sebagai bahan bakunya harus telah memenuhi persyaratan mutunya, baik parameter standar umum (kadar air,kadar abu, susut
pengeringan dan bobot jenis) maupun parameter standar spesifik (organolepik,
senyawa pelarut dalam pelarut tertentu, uji kandungan kimia ekstrak dan
pentapan kadar). Standarisasi dilakukan agar dapat diperoleh bahan baku yang
seragam yang akhirnya dapat menjamin efek farmakologi tanaman tersebut. Salah
satu parameter penting dalam standarisasi adalah profil plant
metabolomic(metabolic profiling).
Kandungan
metabolit sekunder ini mempengaruhi efek farmakologi dari suatu tanaman, dimana
kandungan kimia ini sendiri dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain tempat
tumbuh, iklim, curah hujan, panen. Banyaknya faktor yang mempengaruhi kandungan
kimia mengakibatkan masing masing tanaman memiliki profil plant metabolomic yang berbeda
5.
Cara pembuatan Obat
Tradisional secara umum ( Sumber : http://obat-net.blogspot.co.id/2012/06/cara-pembuatan-obat-tradisional-dan.html )
A. WAKTU PENGUMPULAN
Guna mendapatkan bahan yang terbaik
dari tumbuhan obat, perlu diperhatikan saat-saat pengumpulan atau pemetikan
bahan berkhasiat.
Berikut ini pedoman waktu pengumpulan
bahan obat secara umum.
- Daun
dikumpulkan sewaktu tanaman berbunga dan sebelum buah menjadi masak.
- Bunga
dikumpulkan sebelum atau segera setelah mekar.
- Buah
dipetik dalam keadaan masak.
- Biji
dikumpulkan dari buah yan g masak sempurna.
- Akar,
rimpang (rhizome), umbi (tuber), dan umbi lapis (bulbus) dikumpulkan
sewaktu proses tumbuhan berhenti.
PENCUCIAN DAN PENGERINGAN
Bahan obat yang sudah dikumpulkan
segera dicuci bersih, sebaiknya dengan air yang mengalir. Setelah bersih, dapat
segera dimanfaatkan bila diperlukan pemakaian yang bahan segar. Namun, bisa
pula dikeringkan untuk disimpan dan digunakan bila sewaktu-waktu dibutuhkan.
Pengeringan bertujuan untuk mengurangi
kadar air dan mengcegah pembusukan oleh cendawan atau bakteri. Dengan demikian,
bahan dapat disimpan lebih lama dalam stoples atau wadah yang tertutup rapat.
Bahan kering juga mudah dihaluskan bila ingin dibuat serbuk.
Berikut ini cara mengeringkan bahan
obat :
- Bahan
berukuran besar dan banyak mengandung air dapat dipotong-potong seperlunya
terlebih dahulu.
- Pengeringan
bisa langsung dibawah sinar matahari, atau memakai pelindung seperti kawat
halus jika menghendaki pengeringan yang tidak terlalu cepat.
- Pengeringan
bisa juga dilakukan dengan mengangin-anginkan bahan ditempat yang teduh
atau di dalam ruang pengering yang aliran udaranya baik.
artikelnya menarik untuk dibaca dan mudah untuk di pahami, artikel ini banyak bermanfaat buat banyak orang, kami tunggu update artikel yang selanjutnya. Tentang Pengertian Obat Tradisional ini artikel saya.
BalasHapus