tulisan jalan

A S S A L A M U ' A L A I K U M. Pada blog ini akan dijelaskan mengenai F A R M A K O G N O S I. Semoga bermanfaat..

Senin, 20 Februari 2017

Pembuatan Obat Tradisional dari Simplisia Zingiberis Rhizoma (Jahe).


Pengertian Tanaman obat adalah Jenis-jenis tanaman yang memiliki fungsi dan berkhasiat sebagai obat dan dipergunakan untuk penyembuhan ataupun maupun mencegah berbagai penyakit, berkhasiat obat sendiri mempunyai arti mengandung zat aktif yang bisa mengobati penyakit tertentu atau jika tidak memiliki kandungan zat aktif tertentu tapi memiliki kandungan efek resultan / sinergi dari berbagai zat yang mempunyai efek mengobati.
2.       Macam macam Obat Tradisional ( sumber : http://redaksikesehatan.com/pengertian-obat-tradisional-dan-jenis-jenisnya/ )
a.       Temulawak

Temulawak merupakan salah satu tanaman yang termasuk keluarga jahe, banyak dimanfaatkan untuk membuat obat herbal. Temulawak mengandung senyawa aktif yang sangat bagus untuk kesehatan. Temulawak juga mengandung antioksidan yang dapat menjaga dan memelihara kesehatan tubuh.

b.       Kunyit

Tanaman herbal lain yang dapat digunakan untuk membuat ramuan tradisional yaitu kunyit. Kunyit banyak digunakan untuk membuat jamu, kunyit mengandung banyak khasiat. Beberapa khasiat dari kunyit yaitu sebagai antioksidan, anti inflamasi, anti mikroba, anti kanker, anti tumor dan masih banyak lagi manfaat lainnya.

c.        Keji beling

Bagi Anda yang sudah terbiasa membuat obat herbal, tentu Anda sudah tidak asing dengan tanaman herbal yang satu ini. Tanaman yang satu ini mengandung banyak mineral, diantaranya yaitu kalsium, kalium, Natrium dan unsur mineral lainnya. Tidak hanya mengandung mineral, tanaman ini juga mengandung senyawa aktif lainnya. Tanaman herbal ini dapat dimanfaatkan untuk mengobati beberapa penyakit, bahkan penyakit kronis. Antara lain yaitu penyakit batu ginjal, disentri, lever, ambeien dan masih lain sebagainya.

d.       Sambiloto

Sambiloto termasuk sebagai tanaman herbal yang dapat dijumpai secara mudah di Indonesia. Daun sambiloto banyak diolah menjadi ramuan tradisional untuk mengobati berbagai macam penyakit. Salah satu penyakit yang dapat diobati menggunakan daun sambiloto yaitu penyakit kanker. Kandungan yang dimiliki daun sambiloto dapat menekan adanya pertumbuhan sel kanker.

e.        Tempuyung

Tanaman lain yang merupakan bahan dasar untuk pembuatan obat herbal yaitu tempuyung. Tanaman ini dapat dimanfaatkan untuk mengobati penyakit ginjal atau masalah ginjal lainnya.



f.        Mahkota dewa

Mahkota dewa juga banyak dimanfaatkan untuk membuat obat herbal. Kandungan yang ada di dalamnya antara lain yaitu lignan, alkaloid, tanin, saponin dan flavonoid. Mahkota dewa memiliki khasiat yang cukup banyak, antara lain yaitu dapat menghambat sel kanker dan mengobati diabetes. Selain itu mahkota dewa juga dapat dimanfaatkan untuk mengobati penyakit asam urat dan menurunkan kolesterol tinggi.

A. Obat tradisional buatan sendiri

Obat tradisional jenis ini merupakan akar dari pengembangan obat tradisional di Indonesia saat ini. Pada zaman dahulu nenek moyang kita mempunyai kemampuan untuk menyediakan ramuan obat tradisional yang digunakan untuk keperluan keluarga. Cara ini kemudian terus dikembangkan oleh pemerintah dalam bentuk program TOGA (tanam obat keluarga). Dengan adanya program TOGA diharapkan masyarakat mampu menyediakan baik bahan maupun sediaan jamu yang dapat dimanfaatkan dalam upaya menunjang kesehatan keluarga.

B. Obat tradisional berasal dari pembuat jamu

Membuat jamu merupakan salah satu profesi yang jumlahnya masih cukup banyak. salah satu adalah pembuat sekaligus panjual jamu gendong. Pembuat jamu gendong merupakan penyedia obat tradisional berbentuk cairan, diantara produknya adalah kunir asam, sinom, mengkudu, pahitan, beras kencur, cabe puyung dan gepyokan.

C. Obat tradisional buatan industri

Berdasarkan peraturan Departemen Kesehatan RI, industri obat tradisional dapat dikelompokan menjadi industri kecil dan industri besar berdasarkan modal yang harus mereka miliki. Dengan semakinmaraknya obat tradisional tampaknya industri farmasi mulai tertarik untuk memproduksi obat tradisional. Akan tetapi, pada umumnya yang berbentuk sediaan modern berupa ekstrak bahan alam atau fitolarmaka. Sedangkan industri jamu lebih condong untuk memproduksi bentuk jamu yang sederhana meskipun akhir-akhir ini cukup banyak industri besar yang memproduksi jamu dalam bentuk sediaanmodern (tablet, kapsul, sirup, dan lain-lain) dan bahkan fitofarmaka.

4.       Faktor faktor yang mempengaruhi kualitas Obat Tradisional
Pada proses pembuatan obat tradisional, simplisia atau pun ekstrak yang digunakan sebagai bahan bakunya harus telah memenuhi persyaratan mutunya, baik parameter standar umum (kadar air,kadar abu, susut pengeringan dan bobot jenis) maupun parameter standar spesifik (organolepik, senyawa pelarut dalam pelarut tertentu, uji kandungan kimia ekstrak dan pentapan kadar). Standarisasi dilakukan agar dapat diperoleh bahan baku yang seragam yang akhirnya dapat menjamin efek farmakologi tanaman tersebut. Salah satu parameter penting dalam standarisasi adalah profil plant metabolomic(metabolic profiling).

Kandungan metabolit sekunder ini mempengaruhi efek farmakologi dari suatu tanaman, dimana kandungan kimia ini sendiri dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain tempat tumbuh, iklim, curah hujan, panen. Banyaknya faktor yang mempengaruhi kandungan kimia mengakibatkan masing masing tanaman memiliki profil plant metabolomic yang berbeda

5.       Cara pembuatan Obat Tradisional secara umum ( Sumber : http://obat-net.blogspot.co.id/2012/06/cara-pembuatan-obat-tradisional-dan.html  )

A. WAKTU PENGUMPULAN
Guna mendapatkan bahan yang terbaik dari tumbuhan obat, perlu diperhatikan saat-saat pengumpulan atau pemetikan bahan berkhasiat.

Berikut ini pedoman waktu pengumpulan bahan obat secara umum.

  • Daun dikumpulkan sewaktu tanaman berbunga dan sebelum buah menjadi masak.
  • Bunga dikumpulkan sebelum atau segera setelah mekar.
  • Buah dipetik dalam keadaan masak.
  • Biji dikumpulkan dari buah yan g masak sempurna.
  • Akar, rimpang (rhizome), umbi (tuber), dan umbi lapis (bulbus) dikumpulkan sewaktu proses tumbuhan berhenti.

PENCUCIAN DAN PENGERINGAN
Bahan obat yang sudah dikumpulkan segera dicuci bersih, sebaiknya dengan air yang mengalir. Setelah bersih, dapat segera dimanfaatkan bila diperlukan pemakaian yang bahan segar. Namun, bisa pula dikeringkan untuk disimpan dan digunakan bila sewaktu-waktu dibutuhkan.

Pengeringan bertujuan untuk mengurangi kadar air dan mengcegah pembusukan oleh cendawan atau bakteri. Dengan demikian, bahan dapat disimpan lebih lama dalam stoples atau wadah yang tertutup rapat. Bahan kering juga mudah dihaluskan bila ingin dibuat serbuk.

Berikut ini cara mengeringkan bahan obat :

  • Bahan berukuran besar dan banyak mengandung air dapat dipotong-potong seperlunya terlebih dahulu.
  • Pengeringan bisa langsung dibawah sinar matahari, atau memakai pelindung seperti kawat halus jika menghendaki pengeringan yang tidak terlalu cepat.
  • Pengeringan bisa juga dilakukan dengan mengangin-anginkan bahan ditempat yang teduh atau di dalam ruang pengering yang aliran udaranya baik.

1 komentar:

  1. artikelnya menarik untuk dibaca dan mudah untuk di pahami, artikel ini banyak bermanfaat buat banyak orang, kami tunggu update artikel yang selanjutnya. Tentang Pengertian Obat Tradisional ini artikel saya.

    BalasHapus